catatan tepian
another line tepian

Another line tepian

Labels:
Sepi hanya angin, yang tergambar hanya semburat cahaya rembulan manis di tepian, ketika sebuah malam mempertanyakan kelegaan hati, aku tak mampu menjawab, senyap, seperti sepi yang hanya angin.

Perlahan namun pasti. setiap yang melangkah membawa pikiran dan kenangannya masing-masing. seperti sudah terbiasa, sudah terbaca, namun, hanya altar keceriaan terpampang di wajah mereka, juga aku.


Hampir setiap malam aku menggali kenangan disini, ditempat yang berkabut menyelimuti kalut. wajah bulan pada malam sedikit bercerita bahwa kau baik-baik saja. terjamin oleh sebuah pemikiran positif tentang perasaan. walau kenyataannya mungkin sebalik yang terpikirkan. tak mengapa.


adalah cerita setiap yang lalu lalang, setiap ingar bingar suara yang terdengar, setiap sesapan kopi yang terjamah, setiap entah yang menggeluti pikiran ke negeri antah berantah. merangkumkan sebuah cerita yang mungkin tertulis, tergambar atau menjadi sebuah lagu.

Saat kosong ialah kesendirian yang syahdu.
Saat sepi ialah kenangan yang mengalir merdu.
Saat perih ialah nyanyian malam dan wajah bulan yang rindu.
Saat menepi ialah kala menuai kenangan yang fardu.

Biarlah kita lawan kesombongan waktu yang tak menentu, mengumpulkan setiap pecah kepingannya, meragikan sesuatu hingga tak menjadi abu, menanti cahaya cerah dari obor termasyhur yang di janjikan pencipta bumi, kelak disana kita berakhir dan abadi semuanya.

Setiap arti biar masing-masing yang mencari. renungi setiap mimpi, setiap yang terjadi hanyalah sebagian episode hidup yang berkolaborasi dengan cinta dan benci, suka dan luka, ceria dan derita.

Another line Tepian.


kijang 03-03-2011



0 comments:

Posting Komentar

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

isi ya